Kegiatan Terbaru
Lorem 1
Technology
Circle Gallery
Shooting
Racing
News
Peternakan domba dan kambing bukan hanya menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga di Kecamatan Cidolog, tetapi juga merupakan pekerjaan dengan berbagai risiko. Mulai dari cedera saat menangani ternak, kecelakaan di kandang, hingga risiko kematian yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Menyadari hal tersebut, Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) PAC Cidolog menjadikan perlindungan jaminan ketenagakerjaan sebagai salah satu program kerja prioritas.
Program ini bertujuan agar seluruh peternak yang tergabung dalam HPDKI Cidolog terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, khususnya dalam dua manfaat utama: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Mengapa Perlindungan BPJS Penting bagi Peternak?
Profesi peternak secara umum memiliki risiko yang cukup tinggi. Beberapa kondisi yang sering terjadi antara lain:
- Cedera tertanduk atau terjatuh saat menangani ternak
- Luka akibat peralatan kandang
- Kecelakaan saat mencari pakan atau mengangkut ternak
- Kondisi kerja yang tidak terduga seperti terpleset, terkilir, atau kelelahan ekstrem
Melalui BPJS Ketenagakerjaan, peternak mendapatkan perlindungan finansial dan kepastian layanan jika terjadi risiko tersebut.
Manfaat Utama Program Perlindungan
1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Peternak yang mengalami kecelakaan saat menjalankan aktivitas peternakan akan mendapatkan:
- Biaya pengobatan dan perawatan tanpa batas plafon, sesuai kebutuhan medis
- Santunan sementara tidak mampu bekerja
- Santunan cacat sebagian atau cacat total
- Pendampingan dalam proses pemulihan
JKK menjadi perlindungan penting untuk memastikan peternak dan keluarganya tidak terbebani biaya jika terjadi kecelakaan kerja.
2. Jaminan Kematian (JKM)
Jika peternak meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, keluarga tetap mendapatkan perlindungan berupa:
- Santunan kematian
- Santunan biaya pemakaman
- Bantuan pendidikan bagi dua anak (syarat dan ketentuan berlaku)
Ini menjadi bentuk kepastian bagi keluarga peternak agar tetap memiliki dukungan finansial jika musibah terjadi.
Langkah HPDKI Cidolog dalam Implementasi Program
Untuk memastikan seluruh peternak mendapatkan perlindungan, HPDKI Cidolog menjalankan beberapa tahapan:
1. Pendataan Anggota HPDKI
Semua peternak anggota akan didaftarkan melalui sistem pendataan organisasi agar dapat masuk ke BPJS secara kolektif.
2. Pendaftaran Melalui Skema Kerjasama
HPDKI Cidolog bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk skema pendaftaran massal sehingga lebih cepat, mudah, dan terkoordinasi.
3. Pembinaan dan Edukasi
Peternak diberikan pemahaman mengenai manfaat, kewajiban, dan cara memanfaatkan layanan BPJS.
4. Monitoring dan Pendampingan Klaim
Ketika terjadi kecelakaan atau musibah, pengurus HPDKI akan membantu proses administrasi klaim agar keluarga peternak mendapatkan haknya tanpa hambatan.
Dampak Program bagi Peternak dan Keluarga
- Memberikan rasa aman dalam bekerja
- Mencegah beban biaya besar saat terjadi kecelakaan
- Memberikan perlindungan jangka panjang bagi keluarga
- Meningkatkan kesejahteraan peternak sebagai bagian profesi yang dihargai
- Menunjukkan bahwa HPDKI Cidolog adalah organisasi yang peduli dan maju
Komitmen HPDKI Cidolog
Perlindungan jaminan ketenagakerjaan merupakan bentuk nyata bahwa HPDKI Cidolog tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas ternak, tetapi juga pada kesejahteraan dan keselamatan peternak sebagai pelaku utama sektor peternakan. Dengan adanya program ini, HPDKI berharap seluruh peternak di Cidolog dapat bekerja lebih tenang, lebih aman, dan lebih percaya diri dalam mengembangkan usahanya.
program - Program Kerja
Dalam upaya meningkatkan geliat peternakan dan memperkuat identitas budaya lokal, Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) PAC Cidolog merancang sebuah program kerja unggulan, yaitu Festival Patok dan Seni Ketangkasan Domba Garut. Program ini dirancang tidak hanya sebagai ajang hiburan dan pelestarian budaya, tetapi juga sebagai media promosi serta etalase domba dan kambing unggulan dari seluruh wilayah Cidolog.
Mengangkat Potensi Lokal Melalui Festival Patok
Domba Garut merupakan salah satu aset budaya dan komoditas ternak unggulan Jawa Barat. Kegiatan patok dan seni ketangkasan bukan sekadar pertunjukan, tetapi bagian dari tradisi panjang yang mencerminkan nilai seni, sportivitas, dan kebanggaan peternak.
HPDKI Cidolog melihat potensi besar festival ini untuk:
- Menarik minat masyarakat terhadap dunia peternakan
- Menjadi ruang silaturahmi antarpeternak
- Meningkatkan eksistensi domba dan kambing lokal
- Membuka peluang pasar dan transaksi secara langsung
Dengan demikian, festival ini diharapkan menjadi agenda rutin yang mampu mengangkat pamor Cidolog sebagai salah satu sentra peternakan produktif di Ciamis.
Festival sebagai Media Promosi dan Etalase Peternak
Program ini dirancang menjadi wadah bagi peternak untuk memperkenalkan:
1. Kualitas Domba dan Kambing Unggulan
Setiap peternak berkesempatan menampilkan ternak terbaiknya, baik dari segi postur, kesehatan, maupun performa. Ini menjadi panggung terbuka untuk menunjukkan hasil pembibitan dan pemeliharaan yang baik.
2. Potensi Genetik dan Pasar Pembibitan
Pecinta ternak dapat melihat langsung kualitas domba Garut, calon pejantan, anakan unggulan, dan bibit-bibit potensial. Hal ini membuka peluang transaksi dan kerjasama antarpeternak.
3. Peningkatan Nilai Ekonomi Ternak Lokal
Melalui festival, nilai jual domba dan kambing yang tampil biasanya meningkat karena dinilai lebih siap, terlatih, dan sehat. Ini berdampak langsung pada peningkatan pendapatan peternak.
Menghidupkan Kembali Seni Ketangkasan Tradisional
Seni ketangkasan domba Garut adalah bagian tradisi yang telah melekat dalam kehidupan masyarakat Jawa Barat. Melalui festival ini, HPDKI Cidolog berupaya:
- Melestarikan budaya lokal agar tetap hidup di tengah perubahan zaman
- Mengedukasi generasi muda mengenai seni ketangkasan yang tertib dan beretika
- Membangun sportivitas dan kebersamaan antarpeternak
Festival juga akan diatur dengan standar keselamatan ternak, mengikuti aturan resmi ketangkasan, dan melibatkan panitia serta juri profesional.
Manfaat Festival bagi Cidolog dan Para Peternak
Program unggulan ini membawa banyak manfaat strategis, antara lain:
1. Meningkatkan Daya Tarik Wilayah
Cidolog berpotensi menjadi destinasi baru bagi pecinta domba Garut dan pelaku peternakan.
2. Ruang Promosi Usaha dan Produk Peternakan
Mulai dari bibit unggulan, pakan lokal, obat hewan, hingga kandang dan perlengkapan peternakan.
3. Mendorong Regenerasi Peternak
Anak muda akan lebih tertarik terlibat karena festival bersifat atraktif dan penuh gengsi positif.
4. Penguatan Jejaring Antarpeternak
Festival menjadi tempat bertukar ilmu, pengalaman, hingga peluang bisnis.
Komitmen HPDKI Cidolog
HPDKI PAC Cidolog berkomitmen menjadikan Festival Patok dan Seni Ketangkasan Domba Garut sebagai program tahunan yang profesional, tertib, edukatif, dan membawa manfaat nyata bagi seluruh peternak. Dengan sinergi antara pengurus, pemerintah desa, dan masyarakat, festival ini akan menjadi ikon baru Cidolog dalam memperkuat posisi sebagai sentra domba dan kambing yang maju dan berdaya saing.
program - Program Kerja
Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) PAC Cidolog terus berupaya meningkatkan kualitas layanan organisasi dan kapasitas para anggotanya. Salah satu program kerja strategis yang saat ini dijalankan adalah pendataan seluruh peternak serta populasi ternak domba dan kambing di Kecamatan Cidolog. Program ini menjadi langkah penting untuk mengetahui kondisi aktual peternakan di setiap desa, sehingga kebijakan dan program pengembangan dapat dilakukan secara tepat sasaran.
Tujuan Utama Program Pendataan
Pendataan ini tidak hanya bertujuan mengumpulkan angka, tetapi juga menjadi dasar untuk:
1. Klasifikasi Peternak
HPDKI Cidolog akan mengelompokkan peternak berdasarkan beberapa kategori, seperti:
- Skala usaha (kecil, menengah, besar)
- Jenis ternak yang dipelihara (domba, kambing, atau keduanya)
- Sistem pemeliharaan (kandang koloni, kandang individu, penggembalaan, hobi, penggemukan, dan lainnya)
Dengan adanya klasifikasi, organisasi dapat merancang program pelatihan, bantuan, dan pendampingan secara lebih tepat.
2. Monitoring Jumlah Ternak
Data populasi domba dan kambing akan dihimpun secara akurat untuk mengetahui:
- Jumlah ternak per peternak
- Akumulasi populasi ternak per dusun dan per desa
- Tren perkembangan populasi dari waktu ke waktu
Monitoring ini sangat penting untuk memetakan kebutuhan pasar, menilai kemampuan produksi wilayah, dan mengantisipasi risiko seperti penyakit ternak atau fluktuasi populasi.
3. Pemetaan Sebaran Ternak di Setiap Desa
Dengan data yang lengkap, HPDKI dapat melihat sebaran peternak dan populasi ternak secara geografis di seluruh desa se-Kecamatan Cidolog. Informasi ini akan membantu:
- Identifikasi desa dengan populasi ternak terbesar
- Desa prioritas untuk program kesehatan hewan
- Desa yang memerlukan pelatihan atau pendampingan teknis
- Perencanaan kegiatan besar seperti vaksinasi massal, bazar hewan, dan pasar ternak
Manfaat Pendataan bagi Peternak dan Wilayah
Program pendataan ini memberikan sejumlah manfaat langsung maupun jangka panjang, antara lain:
1. Basis Data Resmi
Peternak mendapatkan pengakuan sebagai anggota aktif HPDKI, memudahkan akses informasi dan program organisasi.
2. Akses Pelatihan dan Pendampingan
HPDKI dapat mengarahkan pelatihan sesuai kebutuhan nyata peternak berdasarkan hasil pendataan.
3. Kemudahan Intervensi Kesehatan Hewan
Penyakit sering muncul karena kurangnya regulasi dan minimnya catatan populasi. Dengan data, penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
4. Mendukung Pemerintah Desa dan Kecamatan
Data peternak dan populasi ternak dapat membantu desa dalam:
- Penyusunan program ketahanan pangan
- Pengembangan ekonomi produktif
- Perencanaan anggaran berbasis data
5. Menjadi Fondasi Pasar Ternak Modern
Dengan data akurat, Cidolog memiliki peluang membangun sistem pasar ternak yang lebih maju, transparan, dan stabil.
Metode Pelaksanaan Pendataan
Pendataan dilakukan melalui beberapa langkah:
- Koordinasi dengan pemerintah desa dan kelompok peternak
- Pendataan langsung ke kandang peternak oleh pengurus HPDKI PAC Cidolog
- Pencatatan jumlah ternak, jenis ternak, dan kondisi kandang
- Input data ke sistem database HPDKI di tingkat kecamatan
- Verifikasi data secara berkala agar tetap akurat
Setiap peternak diharapkan berpartisipasi aktif dengan memberikan data yang benar dan lengkap.
Komitmen HPDKI Cidolog untuk Kemajuan Peternak
Program pendataan ini merupakan bagian dari komitmen HPDKI Cidolog untuk menghadirkan organisasi yang lebih tertib, profesional, dan berbasis data. Dengan mengetahui situasi nyata di lapangan, HPDKI dapat memaksimalkan potensi peternak domba dan kambing di Kecamatan Cidolog sekaligus memperkuat posisi Cidolog sebagai salah satu sentra peternakan yang produktif dan berkembang.
program - Program Kerja
Awal Mula (1960-an) – Munculnya Komunitas dan Organisasi Penggemar Domba Garut
Pada awal tahun 1960, berbagai perkumpulan penggemar domba Garut mulai bermunculan di beberapa daerah seperti Bojongloa dan Sukasari. Tradisi memelihara domba Garut yang kuat di masyarakat melahirkan beragam organisasi awal, di antaranya:
- HIPDO (Himpunan Peternak Domba) yang berdiri di Tegalega dipimpin oleh R. Inlematapsa
- PERSATDO, berdiri di Majalaya dipimpin oleh Ruhiat
- PETADO, berdiri di Lembang di bawah pimpinan Endang Wiradikarta
Komunitas-komunitas tersebut menjadi pelopor terbentuknya wadah resmi bagi para peternak dan penggemar domba di Jawa Barat.
Tahun 1970 – Lahirnya HPDI (Himpunan Peternak Domba Indonesia)
Sebagai upaya mempersatukan berbagai perkumpulan yang telah ada, pada tahun 1970 dibentuklah organisasi Himpunan Peternak Domba Indonesia (HPDI) dengan ketua H. Husen Wangsaatmaja. HPDI menjadi langkah besar menuju penyatuan peternak domba secara lebih terstruktur dan terorganisir.
Tahun 1980 – Perubahan HPDI Menjadi HPDKI
Perkembangan organisasi memasuki babak baru pada Musyawarah Daerah HPDI tahun 1980 yang diselenggarakan di Padalarang, Jawa Barat. Musda ini melahirkan beberapa keputusan penting:
- HPDI resmi diubah menjadi HPDKI (Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia)
- Istilah “Adu Domba” diubah menjadi “Ketangkasan Domba”, untuk menghilangkan citra negatif yang sering dikaitkan dengan perjudian, serta menghadirkan makna baru yang lebih positif dan berbudaya.
Sejak saat itu, HPDKI mulai rutin menyelenggarakan kontes ketangkasan domba antar kota dan kabupaten se-Jawa Barat, terutama pada hari-hari besar atau momen bersejarah.
Perubahan ini memperkuat kedudukan HPDKI sebagai organisasi resmi yang membina budaya domba Garut sekaligus meningkatkan kualitas peternakan rakyat.
Tujuan Pembentukan HPDKI
HPDKI dibentuk dengan tujuan-tujuan strategis, di antaranya:
- Membina dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesuai semangat kebangsaan.
- Meningkatkan hubungan kekeluargaan, kerja sama yang harmonis, serta pengabdian kepada masyarakat.
- Memupuk rasa tanggung jawab, kreativitas, dan daya cipta para peternak.
- Melestarikan budaya Sunda khususnya tradisi domba Garut yang diwariskan dari generasi ke generasi.
- Melestarikan Domba Garut sebagai plasma nutfah Jawa Barat yang memiliki nilai budaya dan genetika tinggi.
Tahun 1983 – Kontes Seni Ketangkasan Domba
Pada tahun 1983, dalam rapat HPDKI di Mandirancan, Kuningan, organisasi kembali menetapkan pembaruan penting. Istilah “kontes ketangkasan domba” diubah menjadi “Kontes Seni Ketangkasan Domba”, dengan penilaian berbasis estetika dan teknik.
Kriteria yang digunakan meliputi:
- Adeg-adeg (postur dan kesiapan)
- Keindahan ancang-ancang
- Pola serangan atau teknik pukulan
- Teknik menghindar, dan
- Berbagai unsur lain yang menyangkut seni, keindahan, dan kekuatan tradisi ketangkasan domba.
Perubahan istilah ini sekaligus mempertegas bahwa ketangkasan domba bukan hanya adu kekuatan, melainkan seni budaya yang memiliki nilai historis, estetika, dan filosofis bagi masyarakat Sunda.
Seiring berjalannya waktu, HPDKI terus berkembang menjadi organisasi yang membina peternak domba dan kambing di berbagai wilayah Indonesia, termasuk pembentukan pengurus tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan seperti HPDKI Kecamatan Cidolog.
Artikel
Cidolog – 27 November 2025.
Kecamatan Cidolog kembali mencatat sejarah baru dalam gerakan penguatan peternakan rakyat. Pengurus Anak Cabang Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Kecamatan Cidolog resmi dikukuhkan dan dilantik oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HPDKI Kabupaten Ciamis dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat, tertib, dan penuh semangat persatuan.
Acara pelantikan yang digelar pada Kamis, 27 November 2025 ini menjadi momen penting bagi para peternak domba dan kambing di Kecamatan Cidolog. Pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari deklarasi pembentukan HPDKI Kecamatan Cidolog yang telah disepakati pada 1 November 2025, sebagai tekad bersama para peternak untuk berhimpun, berorganisasi, dan membangun kekuatan kolektif.
Dalam kesempatan tersebut, Ipan Zulfikri resmi dilantik sebagai Ketua Umum HPDKI Kecamatan Cidolog untuk periode 2025–2030. Bersama jajaran pengurus lainnya, ia menyampaikan komitmen untuk membawa HPDKI menjadi organisasi yang kuat, solid, serta mampu meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan peternak di wilayah Cidolog.
Pelantikan turut dihadiri oleh unsur pemerintah kecamatan, BPP Kecamatan Cidolog, tokoh masyarakat, serta para peternak dari berbagai desa di wilayah Cidolog. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan peternakan rakyat yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum HPDKI Kecamatan Cidolog menegaskan bahwa organisasi ini bukan sekadar wadah administratif, melainkan “rumah besar para peternak” yang berfungsi sebagai pusat kolaborasi, pembelajaran, dan inovasi. Ia menambahkan bahwa HPDKI siap bersinergi dengan pemerintah desa, kecamatan, DPC Kabupaten Ciamis, dan berbagai pihak lain dalam meningkatkan kualitas produksi ternak, manajemen pakan, kesehatan hewan, hingga pemasaran.
DPC HPDKI Kabupaten Ciamis dalam arahannya mengapresiasi semangat para peternak Cidolog yang memilih untuk berhimpun dalam organisasi yang resmi dan berbadan hukum. Menurutnya, peternakan rakyat akan semakin kuat apabila para peternaknya terorganisir dengan baik, memiliki program kerja yang jelas, serta menjalankan kegiatan secara profesional dan berkelanjutan.
Acara pelantikan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto seluruh pengurus serta tamu undangan. Harapannya, dengan terbentuknya pengurus baru HPDKI Kecamatan Cidolog periode 2025–2030, sektor peternakan di wilayah ini dapat berkembang lebih maju, terarah, dan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap ekonomi masyarakat.
HPDKI Kecamatan Cidolog kini siap melangkah dengan energi baru—membawa harapan, kolaborasi, dan kemajuan bagi seluruh peternak domba dan kambing di wilayah Cidolog.
head - Kegiatan
Kembung atau bloat adalah kondisi berbahaya yang sering terjadi pada ternak ruminansia, baik besar maupun kecil. Kondisi ini ditandai dengan penumpukan gas berlebihan pada bagian perut kiri sehingga tampak menonjol. Jika tidak segera ditangani, kembung dapat menyebabkan kematian karena tekanan pada organ vital dan gangguan pernapasan. Oleh sebab itu, peternak harus memahami penyebab, tanda-tanda, dan cara penanganannya.
A. Penyebab Kembung pada Ternak Ruminansia
Kembung terjadi karena kegagalan pengeluaran gas secara normal dari rumen. Beberapa penyebab umumnya adalah:
1. Saluran pencernaan tertutup atau tersumbat
Gas tidak dapat keluar melalui sendawa sehingga menumpuk di rumen.
2. Fermentasi makanan yang terlalu cepat
Beberapa jenis pakan cepat menghasilkan gas sehingga rumen tidak mampu mengeluarkannya tepat waktu.
3. Konsumsi hijauan muda berlebihan
Hijauan yang terlalu muda mudah difermentasi sehingga cepat menghasilkan gas.
4. Pakan basah
Rumput yang masih basah oleh embun atau hujan dapat memicu pembentukan gas yang berlebihan.
5. Konsumsi polong-polongan atau biji-bijian berlebihan
Bahan pakan seperti kacang-kacangan, lamtoro, atau biji-bijian dapat memicu kembung bila diberikan tanpa campuran serat kasar.
B. Tanda-tanda Ternak Mengalami Kembung
Peternak harus peka terhadap tanda-tanda kembung, karena gejala awal sering dianggap sepele. Adapun tanda yang paling umum antara lain:
-
Ternak tampak gelisah dan tidak nyaman
-
Perut bagian kiri atas membesar dan menggembung
-
Nafas tampak berat dan tersengal
-
Ternak sering menghentakkan kaki atau mengais-ngais perut
-
Nafsu makan menurun drastis
-
Bila ditepuk, perut berbunyi seperti gendang
-
Peningkatan denyut nadi
-
Anus kadang menonjol dan ternak sering berkemih
-
Pada kasus berat, ternak tampak kesulitan berdiri
Gejala harus segera ditangani agar tidak berlanjut menjadi kondisi fatal.
C. Penanganan Kembung pada Ternak
Penanganan kembung harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Tahapannya sebagai berikut:
1. Posisikan ternak dalam keadaan berdiri
Posisi berdiri membantu gas lebih mudah keluar.
2. Buka mulut ternak dengan kayu atau alat penahan
Tujuannya untuk merangsang keluarnya gas melalui mulut.
3. Berikan obat anti-kembung
a. Minyak goreng
-
Dosis untuk kambing/domba dewasa: 250 ml/ekor
-
Campur dengan air hangat dan berikan dengan cara dicekok.
b. Soda water
-
Pilih yang mengandung soda tinggi
-
Langsung dicekokkan ke mulut ternak
4. Tekan bagian perut kiri
Penekanan membantu mendorong gas keluar melalui mulut atau anus.
5. Gunakan pelepah pepaya
Pelepah pepaya dimasukkan secara perlahan ke dalam anus untuk merangsang keluarnya feses dan gas.
Pastikan ujung pelepah tidak runcing agar tidak melukai rektum.
6. Penusukan dengan trocar (untuk kasus berat)
Jika semua cara gagal, lakukan tindakan menggunakan trocar:
-
Oleskan iodine povidone pada area perut kiri belakang
-
Tusukkan trocar hingga menembus rumen
-
Biarkan gas keluar hingga perut kempes
-
Tekan perut untuk memaksimalkan keluarnya gas
-
Setelah selesai, oleskan iodine povidone pada bekas luka
Jika tidak ada trocar, bambu kecil yang ujungnya halus dan tidak tersumbat bisa digunakan sebagai alternatif darurat.
D. Pencegahan Kembung pada Ternak
Pencegahan jauh lebih mudah dan murah dibandingkan pengobatan. Berikut langkah yang perlu dilakukan peternak:
-
Hindari memberikan rumput basah
Rumput basah mudah memicu fermentasi cepat. -
Jangan memberikan polong-polongan atau biji-bijian secara tunggal
Harus dicampur dengan rumput atau sumber serat. -
Batasi pemberian hijauan yang terlalu muda
Hijauan muda sangat mudah difermentasi dan memicu gas berlebih.
Dengan menjaga pola pemberian pakan, risiko kembung pada ternak dapat ditekan seminimal mungkin.
Kembung merupakan kondisi darurat yang memerlukan respons cepat. Dengan pengetahuan yang tepat mengenai penyebab, tanda, cara penanganan, dan strategi pencegahan, peternak dapat melindungi ternaknya dari risiko kematian dan menjaga produktivitas usaha peternakan tetap optimal. Semoga artikel ini bermanfaat untuk edukasi di lapangan!
Artikel - Edukasi - kambing
Bagi peternak pemula, rumput liar kerap menjadi pilihan cepat sebagai pakan kambing. Rumput jenis ini memang mudah didapat, terutama di lahan kosong atau pinggir jalan. Namun, penggunaannya tidak direkomendasikan karena nilai nutrisi yang tidak jelas, kualitas yang tidak terjamin, serta risiko kontaminasi lingkungan.
Untuk mendukung pertumbuhan ternak yang sehat, peternak perlu memahami berbagai jenis rumput pakan kambing yang berkualitas serta aman dikonsumsi. Berikut beberapa varietas rumput unggulan yang banyak digunakan dalam sektor peternakan di Indonesia.
1. Rumput Gamal (Gliricidia sepium)
Rumput gamal atau tanaman dadap merupakan pakan berkadar protein tinggi, yaitu sekitar 18–24%. Kandungan protein yang melimpah sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan, tetapi tidak disarankan diberikan setiap hari karena dapat menyebabkan kembung akibat rendahnya serat kasar.
Biasanya, rumput gamal hanya digunakan sekitar 10% dari total ransum harian. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan di daerah tropis melalui biji maupun stek.
2. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Rumput gajah adalah salah satu jenis rumput favorit peternak. Kandungan gizinya meliputi:
- Serat kasar: ±31%
- Protein: ±10%
Rumput ini dapat tumbuh hingga 5 meter dengan batang tebal, keras, dan daun yang panjang. Budidayanya terbilang mudah, cukup menggunakan stek batang, dan sudah dapat dipanen dalam waktu sekitar 60 hari.
Varietas rumput gajah Hawaii merupakan yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia.
3. Rumput Odot
Rumput odot memiliki kandungan protein sekitar 12%, lebih tinggi dibandingkan rumput gajah. Rumput ini sangat direkomendasikan untuk peternakan kambing dengan populasi padat karena:
- Nutrisinya cukup untuk harian
- Tidak boros pakan
- Pertumbuhannya cepat dan mudah dipanen
Odot dikenal sebagai rumput yang empuk dan sangat disukai kambing.
4. Rumput Raja (King Grass)
Rumput raja atau king grass merupakan pakan unggulan dengan kandungan gizi berikut:
- Serat kasar: 32,6%
- Protein: 15,67%
Ciri fisiknya antara lain batang tebal, daun lebar, dan tinggi mencapai 4 meter. Rumput ini tidak memerlukan tanah yang lembap dan dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga tinggi dengan curah hujan di atas 1000 mm per tahun.
Dalam budidayanya, rumput raja mampu menghasilkan panen melimpah sehingga cocok untuk peternak skala kecil hingga besar.
5. Rumput Indigofera
Indigofera dikenal sebagai leguminosa pohon yang sangat kaya nutrisi. Kandungannya meliputi:
- Protein kasar: 27,97%
- Serat kasar: 15,25%
- Kalsium (Ca): 0,22%
- Fosfor (P): 0,18%
Pigmen alami seperti xantofil dan karotenoid membuat rumput ini sangat disukai kambing. Indigofera merupakan salah satu pakan yang paling direkomendasikan untuk meningkatkan produksi susu dan pertumbuhan kambing muda.
6. Rumput Setaria
Rumput setaria memiliki kandungan:
- Serat kasar: 27%
- Protein: 8%
Rumput ini tumbuh tegak dengan rumpun lebat dan tinggi bisa mencapai 2 meter. Daunnya halus, berwarna hijau gelap, sementara batangnya agak lunak dengan warna merah keunguan.
Setaria dapat tumbuh baik pada tanah di ketinggian 1.200 mdpl dan curah hujan di atas 720 mm. Cocok untuk dibudidayakan oleh peternak yang ingin menyediakan pakan mandiri dalam jumlah besar.
Dengan memilih varietas rumput yang tepat, peternak dapat:
- Menekan biaya pakan
- Menghasilkan ternak yang sehat dan cepat tumbuh
- Meningkatkan produktivitas kambing, baik untuk penggemukan maupun perah







